[HIMAPEDIA] MENGULAS BANGUNAN UTAMA DI STASIUN PALBAPANG 

Kedatangan VOC ke Hindia Belanda membawa pengaruh besar bagi peradaban masyarakat Hindia Belanda pada masa itu. Hingga pada akhirnya VOC runtuh dan tergantikan oleh sistem kolonialisme pada abad ke 19 ketika Perancis mulai menjajah Belanda. Adanya system ini pastinya memiliki pemimpin. Tiap-tiap pemimpin memiliki kebijakan masing-masing ketika menjabat. Salah seorang yang memimpin Hindia Belanda pada masa kolonialisme adalah Gubernur Jenderal van den Bosch. 

Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal van den Bosch, terjadi peristiwa Perang Jawa. Peristiwa tersebut menguras habis bahkan mencapai angka minus kas milik pemerintah kolonial. Dari situlah van den Bosch mengeluarkan kebijakan culturstelsel. Hasil dari kebijakan tersebut ternyata semakin meningkat namun tanpa didukung  transportasi pengangkutan hasil yang mendukung. Oleh karena itu, dicetuskanlah transportasi baru, yaitu kereta api yang dinilai lebih efektif dan efisien dalam mengangkut hasil pertanian. read more

[HIMAPEDIA]FILOSOFI MASJID SAKA TUNGGAL: KEESAAN ALLAH SEBAGAI PENCIPTA ALAM SEMESTA

Masjid Saka Tunggal yang terletak di Desa Sempor, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini merupakan masjid yang menggunakan satu saka pada bagian tengahnya. Masjid Saka Tunggal ini dibangun pada tahun 1722 oleh Bupati Kendurean, putra dari Adipati Mangkupraja. Diwilayah yang sama yang jaraknya diperkirakan sekitar 150 m dari  masjid terdapat makam Adipati Mangkupraja.

     

Sumber: Kharisma Nabila (HIMA)

Masjid ini didirikan untuk memperingati seribu hari dari wafatnya Adipati Mangkupraja dan memiliki filosofi bahwa saka tunggal itu melambangkan keesaan Allah sebagai sang pencipta tunggal alam semesta. Pembangunan Masjid Saka Tunggal ini diketuai oleh Demang (ketua desa) Sembilan, diantaranya ialah Kiai Jabrang, Kiai Tanah Suci, Kiai Brangkal, Kiai Jatinegara, Kiai Tegalsari, Kiai Pekuncen, Kiai Semangding, Kiai Gumeng, dan Kiai Karangasem. Bangunan suci bertiang satu dianggap suci tidak hanya dipandang secara islami saja, tetapi pada candi Jawi dan candi Surawana juga memuat relief berupa bangunan suci bertiang satu. read more

[HIMAPEDIA] Menilik Peradaban Manusia Prasejarah pada situs Gua Pawon, Jawa Barat

Gambar 1. Situs Prasejarah Gua Pawon (Sumber: Rimbyana, 2019)

Menilik Peradaban Manusia Prasejarah pada situs Gua Pawon, Jawa Barat

Gambar 1. Situs Prasejarah Gua Pawon (Sumber: Rimbyana, 2019)

Kehidupan yang ada pada masa lalu tidak akan pernah terlepas dengan peninggalan arkeologi, yang mana peninggalan tersebut dapat dijadikan sebagai bukti adanya kehidupan pada masa lampau yang dibantu dengan data arkeologi lain serta pertanggalannya. Himapedia kali ini akan mengajak teman-teman untuk menilik Peradaban Manusia Prasejarah pada Situs Gua Pawon yang ada di Jawa Barat.  read more

Incoming search terms:

[HIMAPEDIA] Arsitektur Masjid Menara Kudus dalam Bingkai Akulturasi Nusantara

Sumber: Rama A.A. Pratama (HIMA)

Masjid Menara Kudus adalah kompleks yang menempati lahan seluas sekitar 0,5 hektar, di mana, di samping bangunan masjid, ada juga menara batu, dan makam Sunan Kudus beserta gerbangnya. Masjid ini dikelilingi oleh dinding bata setinggi 2 meter. Keunikan Masjid Menara Kudus adalah keberadaan menara bangunan yang menyerupai bangunan candi. Sebagai tambahan, Masjid ini juga memiliki gerbang bentar dan kori (Ashadi, 2017)

Menara Masjid

Sumber: Rama A.A. Pratama (HIMA)

Menara Kudus adalah menara yang awalnya digunakan untuk adzan, dengan bentuk yang unik. Gaya bangunan menara tersebut terlihat jelas menunjukkan pengaruh bentuk bangunan candi Hindu-Jawa. Indikasinya, seperti bangunan candi Hindu pada umumnya, struktur bangunan menara masjid ini terdiri dari tiga bagian, yakni: kaki, badan, dan puncak bangunan (Triyanto et al., 2019). Bahan bangunan yang digunakan oleh menara adalah batu bata dengan pelat porselen di dinding. Menara tingginya sekitar 18 meter dengan luas 100 m2(Anisa & Lissimia, 2020). Sedangkan bagian dasar bangunan menara memiliki ukuran 10 x 10 m. Di sekeliling dinding bangunan menara, terdapat tempelan ornamen berupa hiasan piring-piring sebanyak 32 buah. Motif hias dalam piring-piring tersebut yang berwarna biru berjumlah dua puluh itu menggambarkan beberapa motif hias flora dan fauna. Sisanya yang dua belas hiasan piring berwarna merah dan putih diisi dengan motif hias bentuk stilasi bunga (Triyanto et al., 2019). read more

Incoming search terms:

[HIMAPEDIA] Stasiun Kudus dalam Lintas Masa

Gambar 1. Stasiun Kudus tahun 1936 (Dok. Istimewa/Kabarpenumpang.com)
Gambar 1. Potret Stasiun Kudus tahun 1936 (Dok. Istimewa/kabarpenumpang.com)

Stasiun Kudus atau yang dikenal juga dengan nama Stasiun Wergu merupakan stasiun kereta api non-aktif kelas besar yang berada di Desa Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Stasiun ini termasuk dalam Wilayah Aset IV Semarang. Terdapat dua periode pembangunan jalur kereta di stasiun ini. Periode yang pertama adalah pembangunan jalur Jurnatan-Juwana, sedangkan yang kedua adalah jalur Kudus-Mayong. Keduanya berada di bawah naungan Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij (SJS). Jalur Demak–Kudus selesai pada tanggal 15 Maret 1884 dan dilanjutkan menuju Juwana pada tanggal 19 April 1884. Selanjutnya, dibangun jalur cabang menuju Mayong pada tanggal 6 September 1887. read more

[HIMAPEDIA] Barang Antik: Maknanya Bagi Kolektor dan Arkeolog

Kehidupan manusia tidak terlepas dari benda-benda yang ada di sekitar mereka, baik yang telah disediakan oleh alam maupun yang mereka ciptakan sendiri dengan kemampuan dan pengetahuan yang mereka miliki. Sejak dulu hingga sekarang, benda-benda tersebut membantu manusia dalam melakukan pekerjaannya. Seiring berkembangnya waktu, benda-benda yang digunakan mengalami perubahan mengikuti perkembangan kemampuan dan pengetahuan manusia. Benda-benda lama digantikan oleh benda-benda baru yang lebih baik dan efisien untuk digunakan. Lalu, apakah benda-benda lama yang sudah tidak dipakai lagi hilang ditelan zaman? Sebagian iya, sebagian lainnya tidak. Ada banyak benda-benda lama yang kemudian bertahan hingga masa sekarang meskipun fungsinya sudah beralih menjadi benda pajangan. Benda-benda ini yang kita sebut sebagai benda atau barang antik. read more

Incoming search terms: