[HIMAPEDIA] Mengenal Kendaraan Pertama Dalam Membela dan Menjaga Kedaulatan NKRI

Gambar 1. Kendaraan Lapis Baja (Sumber: https://id.quora.com/Tank-apa-yang-akan-digunakan-sekolah-asal-Indonesia-di-dunia-Girls-und-Panzer)

Dalam suatu strategi pertempuran, kendaraan yang dioperasikan oleh prajurit memegang peranan penting dalam penentu kemenangan dari suatu peperangan. Hal ini dikarenakan sifat dari kendaraan ini yang memiliki daya tahan serta kemampuan yang lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan tenaga prajurit konvensional secara penuh. Dalam sejarah dunia sendiri, penggunaan kendaraan pasti selalu ada dalam setiap kejadian konflik yang ada pada setiap daerah di dunia, termasuk di Indonesia, lebih tepatnya pada masa kolonialisme masih terjadi di Indonesia disertai dengan adanya perlawanan dari masyarakatnya, penggunaan kendaraan ini memegang peranan penting dalam perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia. Dalam artikel kali ini, kita tidak akan membahas terlalu mendalam terhadap bagaimana proses perjuangan dari rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan dengan menggunakan bantuan dari kendaraan tempur tadi. Melainkan lebih difokuskan pada bahasan pada deskripsi kendaraan yang dipakai, latar belakang kendaraan tersebut, serta penjelasan mengenai kondisi kendaraan-kendaraan tempur tersebut pada masa kini baik yang masih beroperasi secara layak maupun yang sudah tidak beroperasi lagi. read more

[HIMAPEDIA] Perspektif Benteng Van Der Wijck dalam Arkeologi Militer

Benteng adalah suatu tempat yang dibangun untuk difungsikan sebagai tempat pertahanan, dan lokasi pembangunan benteng pada umumnya berada di dekat pantai atau laut. Pemilihan lokasi tersebut bertujuan untuk mempermudah pemilik benteng dalam melihat musuh dari kejauhan. Salah satu benteng yang ada di Indonesia adalah Benteng Van Der Wijck. 

Benteng Van Der Wijck yang terletak di Gombong, Ibukota Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini merupakan benteng peninggalan Zaman Kolonial. Benteng ini terletak di wilayah kompleks Secata ( Sekolah Calon Tamtama ), yang beralamat di Jalan Sapta Marga Gombong. Bangunan ini memiliki ciri khas yang sama dengan bangunan Eropa, diantaranya ialah memiliki ketinggian dan ukuran bangunan yang besar, memiliki pintu dan jendela yang besar dan tinggi, dan juga di benteng ini terdapat tiang-tiang yang besar.  read more

[HIMAPEDIA] CANDI BELAHAN: PETIRTAAN TERSEMBUNYI DI LERENG GUNUNG PENANGGUNGAN

Candi Belahan dan rindangnya pepohonan hijau di sekelilingnya. (sumber: suara.com)

Di lereng sebelah timur Gunung Penanggungan, berdiri sisa-sisa sebuah petirtaan kuno yang diduga merupakan peninggalan Airlangga, Raja Kerajaan Kahuripan yang termasyhur pada abad ke-11. Petirtaan kuno tersebut dikenal oleh masyarakat umum sebagai Candi Belahan, sesuai dengan nama dusun tempat candi berada. Secara administratif, Candi Belahan memang terletak di Dusun Belahan Jowo, Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Penduduk lokal sendiri memiliki nama yang berbeda untuk candi ini. Mereka lebih mengenalnya dengan sebutan Candi Sumber Tetek; bahasa Jawa: sumber (mata air), tetek (payudara). Bukan tanpa alasan mereka memberikan nama yang terkesan vulgar tersebut kepada candi ini. read more

Incoming search terms:

[HIMAPEDIA] Problematika Dalam Arkeologi Gender Menjadi Salah Satu Tujuan SDG

Secara umum, pengertian gender diartikan sebagai adanya suatu nilai dan simbol pembeda dalam lingkungan masyarakat, dengan lahirnya suatu individu yang dapat dibedakan secara biologis, yaitu laki-laki dan perempuan yang dapat dilihat dari segi maskulinitas dan feminitas. (Saptari dan Holzner 1997:21). 

Topik pembahasan tentang gender ini mulai menarik perhatian pada tahun 1970-an dalam studi arkeologi sejak adanya pengaruh feminisme, dan bahkan menjadi sub disiplin dalam bidang keilmuan arkeologi sekitar tahun 1980-an dengan ilmu yang berjudul “Arkeologi Gender” (Johnson 2000:118) yang mana pembahasan terhadap ilmu ini lebih menitik beratkan terhadap peran, aktivitas, identitas yang ada pada laki-laki dan perempuan, serta membahas tentang perbedaan laki-laki dan perempuan yang dilihat dari segi sosial dan biologis dalam suatu masyarakat (Renfew dan Bahn  2005:127; Gilrischt 1997:2)           read more

[HIMAPEDIA] SAKA KALPATARU PENDAPA RANTE SEBAGAI SIMBOL MULTIKULTURALISME BERAGAMA

(Sumber: Mawan Sidarta, 2015)

Islam dikenal sebagai sebuah agama yang diajarkan secara halus dan damai dengan kebudayaan sebelumnya. Kelompok penyebar Islam yang terkenal adalah Wali Songo, salah satu diantaranya adalah Syekh Maulana Makhdum Ibrahim atau Sunan Bonang. Sunan Bonang memiliki strategi dakwah yang sangat ramah, yakni melalui permainan bonang dan syair-syair tembang. Makam Sunan Bonang terletak di Tuban, Jawa Timur, tepatnya di sebelah barat Masjid Agung Tuban. Pada kompleks makam Sunan Bonang masih dapat ditemukan benda-benda era Hindu-Budha. Sebelum memasuki area inti makam, terdapat dua Pendapa Kayu, salah  satunya disebut sebagai Pendapa Rante.  read more

[HIMAPEDIA] Masjid Jami Al Anwar Angke : Respresentasi Keragaman Etnis di Batavia

(Masjid Angke tahun 1930. Sumber : KITLV)

Batavia selama abad 17 hingga abad 18 merupakan kota yang sangat majemuk dan multikultur, hal tersebut didukung oleh komposisi masyarakatnya yang terdiri dari berbagai etnis. Masing-masing etnis yang datang ke daerah perantauan (Batavia) membawa berbagai macam kebudayaan dari daerah asal mereka. Pembauran, akulturasi dan asimilasi tidak dapat dihindari, sehingga dari proses tersebut melahirkan corak kebudayaan baru. Salah satu hasilnya dalam bentuk bangunan. Masjid Jami Al-Anwar atau lebih populer dengan sebutan Masjid Angke merupakan sebuah contoh karya budaya, sekaligus saksi sejarah betapa Bhineka-nya masyarakat di Jakarta pada masa lampau. read more