[HIMAPEDIA] Metode Gamifikasi pada Museum Digital sebagai Media Belajar Interaktif bagi Pelajar di Era Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat dan memberikan efek pada berbagai sektor. Menurut Skare, Soriano, dan Rochan (2020) salah satu sektor yang mendapatkan dampak cukup besar akibat adanya pembatasan sosial karena Covid-19 adalah pariwisata. Badan Pusat Statistik (2020) menyebutkan bahwa total kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Januari sampai Mei 2020 adalah 6,3 juta, turun sebanyak 2,9 juta dibandingkan tahun 2019. Selain itu, menurut Kartiko (2020) penurunan juga terjadi pada kunjungan wisatawan domestik yakni masyarakat Indonesia yang khawatir dengan adanya Covid-19 sehingga mereka cenderung menunda perjalanan pariwisata.  read more

[HIMAPEDIA] Festival Arkeologi : Penggunaan Teknologi pada Museum sebagai Media Belajar Interaktif

“Jangan pernah melupakan sejarah. Ini akan membuat dan mengubah siapa diri kita.” ~
Dr. Ir. H. Soekarno ( Presiden Pertama Republik Indonesia ).
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keanekaragaman budaya dari peninggalan nenek moyang. Terdapat banyak peralatan, pakaian, tulisan, gambar, dan lainnya yang menjadi sumber sejarah bagi generasi muda bangsa. Sejarah menjadi sumber untuk belajar dan lebih mencintai bangsa Indonesia, sebab dengan adanya peninggalan tersebut para generasi muda akan timbul rasa untuk memiliki dan menjaganya. Kunjungan ke museum pada generasi muda merupakan usaha untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme yang ada didalam dirinya (Emarawati & , 2019). Peran museum sebagai tempat penyimpanan sekaligus media pengenalan kepada masyarakat dan generasi muda sangat penting sekali. Museum adalah tempat pelestarian dari hasil cipta, karya, dan karsa manusia yang mengandung nilai-nilai dari kearifan lokal masing-masing daerah yang ada di Indonesia (Sarkowi, 2020). Museum menjadi tempat yang kurang diminati oleh para generasi muda, utamanya banyak pelayanan museum yang masih konvensional. Era saat ini adalah digitalisasi, oleh karena itu perlu adanya pelayanan yang berbasis teknologi di museum. read more

HIMAPEDIA [SEPAK TERJANG ARKEOLOGI DI TANAH AIR INDONESIA]

Gambar 1. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Sumber : https://arkenas.kemdikbud.go.id/contents/read/research/d625cv_1537441003/pemberdayaan-masyarakat-di-lingkungan-situs-arkeologi-2#gsc.tab=0)

            Arkeologi adalah ilmu yang menggunakan pendekatan ilmu lain untuk mengkaji tentang kehidupan manusia beserta kebudayaannya di masa lampau dari tinggalan-tinggalan yang telah ditemukan secara sistematis (Manalu, 2013). Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menjadi lembaga yang saat ini membawahi penelitian arkeologi di Indonesia. Dari masa ke masa, arkeologi di Indonesia tentu mengalami perkembangan. Pada awalnya, penjajah yang tertarik oleh peninggalan-peninggalan masa lampau, terutama peninggalan kepurbakalaan di daerah jajahan menjadi tonggak utama berdirinya arkeologi di Indonesia. Sejak masa penjajahan VOC, kemudian Inggris, lalu Pemerintah Belanda hingga Indonesia Merdeka, arkeologi mengalami pasang surut dan perubahan dalam sepak terjangnya. read more

HIMAPEDIA [Perkembangan Kajian Arkeologi Permukiman menjadi aspek keruangan]

 Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tinggalan budaya masa lalu, ilmu arkeologi ini  terdiri dari teori, konsep dan metode serta pendekatan yang mengalami perkembangan. Kemunculan Ilmu  Arkeologi ini berawal dari ketertarikan orang Eropa terhadap benda-benda  antik yang  dianggap sebagai benda menarik dan bernilai. 

Dalam melakukan suatu penelitian terdapat beberapa konsep dan metode pendekatan yang dilakukan, salah satunya adalah metode pendekatan ekologi, pendekatan ekologi ini bertujuan untuk mengenal hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya, dan didalam pendekatan ekologi ini terdapat suatu kajian yang dikenal dengan kajian arkeologi permukiman yang bertujuan untuk mengkaji bagaimana manusia dalam memanfaatkan lingkungan yang ada di-  sekitarnya. Pada tahun 70-an, kajian arkeologi permukiman ini  berkembang menjadi aspek keruangan, yang dipelopori oleh David L.Clarke (1977), dalam bukunya yang berjudul “Spatial Archeology”.  read more

[HIMAPEDIA] Mengenal Kendaraan Pertama Dalam Membela dan Menjaga Kedaulatan NKRI

Gambar 1. Kendaraan Lapis Baja (Sumber: https://id.quora.com/Tank-apa-yang-akan-digunakan-sekolah-asal-Indonesia-di-dunia-Girls-und-Panzer)

Dalam suatu strategi pertempuran, kendaraan yang dioperasikan oleh prajurit memegang peranan penting dalam penentu kemenangan dari suatu peperangan. Hal ini dikarenakan sifat dari kendaraan ini yang memiliki daya tahan serta kemampuan yang lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan tenaga prajurit konvensional secara penuh. Dalam sejarah dunia sendiri, penggunaan kendaraan pasti selalu ada dalam setiap kejadian konflik yang ada pada setiap daerah di dunia, termasuk di Indonesia, lebih tepatnya pada masa kolonialisme masih terjadi di Indonesia disertai dengan adanya perlawanan dari masyarakatnya, penggunaan kendaraan ini memegang peranan penting dalam perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia. Dalam artikel kali ini, kita tidak akan membahas terlalu mendalam terhadap bagaimana proses perjuangan dari rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan dengan menggunakan bantuan dari kendaraan tempur tadi. Melainkan lebih difokuskan pada bahasan pada deskripsi kendaraan yang dipakai, latar belakang kendaraan tersebut, serta penjelasan mengenai kondisi kendaraan-kendaraan tempur tersebut pada masa kini baik yang masih beroperasi secara layak maupun yang sudah tidak beroperasi lagi. read more

[HIMAPEDIA] Perspektif Benteng Van Der Wijck dalam Arkeologi Militer

Benteng adalah suatu tempat yang dibangun untuk difungsikan sebagai tempat pertahanan, dan lokasi pembangunan benteng pada umumnya berada di dekat pantai atau laut. Pemilihan lokasi tersebut bertujuan untuk mempermudah pemilik benteng dalam melihat musuh dari kejauhan. Salah satu benteng yang ada di Indonesia adalah Benteng Van Der Wijck. 

Benteng Van Der Wijck yang terletak di Gombong, Ibukota Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini merupakan benteng peninggalan Zaman Kolonial. Benteng ini terletak di wilayah kompleks Secata ( Sekolah Calon Tamtama ), yang beralamat di Jalan Sapta Marga Gombong. Bangunan ini memiliki ciri khas yang sama dengan bangunan Eropa, diantaranya ialah memiliki ketinggian dan ukuran bangunan yang besar, memiliki pintu dan jendela yang besar dan tinggi, dan juga di benteng ini terdapat tiang-tiang yang besar.  read more

Incoming search terms: