[HIMAPEDIA] Festival Arkeologi : Penggunaan Teknologi pada Museum sebagai Media Belajar Interaktif

“Jangan pernah melupakan sejarah. Ini akan membuat dan mengubah siapa diri kita.” ~
Dr. Ir. H. Soekarno ( Presiden Pertama Republik Indonesia ).
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keanekaragaman budaya dari peninggalan nenek moyang. Terdapat banyak peralatan, pakaian, tulisan, gambar, dan lainnya yang menjadi sumber sejarah bagi generasi muda bangsa. Sejarah menjadi sumber untuk belajar dan lebih mencintai bangsa Indonesia, sebab dengan adanya peninggalan tersebut para generasi muda akan timbul rasa untuk memiliki dan menjaganya. Kunjungan ke museum pada generasi muda merupakan usaha untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme yang ada didalam dirinya (Emarawati & , 2019). Peran museum sebagai tempat penyimpanan sekaligus media pengenalan kepada masyarakat dan generasi muda sangat penting sekali. Museum adalah tempat pelestarian dari hasil cipta, karya, dan karsa manusia yang mengandung nilai-nilai dari kearifan lokal masing-masing daerah yang ada di Indonesia (Sarkowi, 2020). Museum menjadi tempat yang kurang diminati oleh para generasi muda, utamanya banyak pelayanan museum yang masih konvensional. Era saat ini adalah digitalisasi, oleh karena itu perlu adanya pelayanan yang berbasis teknologi di museum.

Menumbuhkan jiwa sadar akan sejarah kepada generasi muda harus dilakukan
dengan bentuk-bentuk pembawaan yang inovatif dan kreatif (Warto, 2017). Melalui
pelayanan yang berbasis teknologi ini dimungkinkan akan banyak menarik minat para
generasi muda untuk mengunjungi museum dan lebih nyaman dalam belajar memahami warisan budaya. Maka dari itu, penulis memberikan gagasan konkrit atas permasalahan tersebut yakni dengan judul “Mucha ( Museum Understanding Challenge ) : Inovasi Edukasi Museum Berbasis Teknologi Aplikasi Kuis Sebagai Media Belajar Interaktif.” Teknologi aplikasi kuis ini merupakan upaya dalam rangka terwujudnya bentuk pembelajaran interaktif yang terdapat dalam museum di Indonesia. Tujuan adanya konsep mucha ini akan mampu menambah pengetahuan kepada generasi muda untuk lebih mengetahui terkait museum yang ada di Indonesia.
Adapun mekanisme dalam pelaksanaan “Mucha ( Museum Understanding
Challenge )” akan dijelaskan dengan beberapa poin sebagai berikut :
1. Sosialisasi
Pada tahap ini dilakukan sosialisasi untuk memberikan pencerdasan kepada pihak terkait untuk mau menerapkan konsep teknologi aplikasi kuis yang diberikan kepada setiap pengunjung yang berkunjung ke museum tersebut. Tujuan dengan adanya sosialisasi ini untuk memperkenalkan inovasi gagasan ini kepada pengelola museum yang ada di Indonesia agar gagasan ini dapat terealisasi dengan maksimal.

2. Pelatihan penerapan aplikasi mucha ( museum understanding challenge )
Pada tahap ini akan memberikan pelatihan secara langsung kepada petugas pengelola dari masing-masing museum yang ada di Indonesia. Penjelasan mekanisme dari awal pengunjung masuk hingga sudah keluar dari museum akan diatur dalam tahapan pelatihan ini. Aplikasi mucha sendiri didesain dengan memiliki fitur-fitur yang berhubungan dengan pertanyaan yang sesuai dengan hal-hal terkait museum yang bersangkutan.

3. Konservasi dan optimalisasi aplikasi mucha
Pada tahap ini merupakan upaya setelah dilakukannya pelatihan penerapan aplikasi mucha, dengan memberikan pengembangan mekanisme pelayanan. Konservasi ini menjadi tahap yang penting, sebab pada tahapan ini masingmasing pengelola museum yang bersangkutan dapat mengembangkan konten dalam aplikasi mucha sesuai dengan keadaan dan kondisi yang terdapat pada museum tersebut. Konservasi mekanisme aplikasi mucha ini nantinya harus dapat membuat pembelajaran interaktif kepada pengunjung utamanya pelajar dan mahasiswa. Adanya hasil akhir dan evaluasi jawaban ini dapat dijadikan acuan untuk menambah pengetahuan pengunjung.
4. Monitoring secara rutin
Pada tahap yang keempat ini terkait dengan pelaporan hasil keberjalanan program yang telah ditetapkan yakni penggunaan teknologi aplikasi mucha sebagai media pembelajaran interaktif. Monitoring sangat diperlukan karena untuk memberikan evaluasi atas keberjalanan program, agar nantinya tercapai optimalisasi dalam pelaksanaan program. Evaluasi diberikan rutin setiap satu bulan sekali dengan format pengumpulan data yang sudah ditentukan. Realisasi gagasan ini agar berjalan secara maksimal maka sangat perlu kerja sama dengan pihak-pihak terkait. Tujuannya agar tercapai pengembangan sekaligus keserasian media pembelajaran interaktif dalam museum di Indonesia. Adapun untuk memperjelas pihak yang terkait dengan gagasan ini, penulis menyampaikan dalam bentuk poin .

Poin Pihak dan Peran dalam Realisasi Gagasan
Pihak – Pihak  dan Perannya  dalam Realisasi Gagasan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1. Membantu pelaksanaan terbentuknya kebijakan
media pembelajaran aplikasi kuis ( mucha ) di
seluruh museum yang ada di Indonesia
2. Ikut andil dalam konservasi dan pengelolaan
inovasi ini
3. Ikut berkontribusi dalam mengadakan
sosialisasi kepada berbagai pihak yang ikut
merealisasikan gagasan
4. Berkontribusi dalam mengadakan pelatihan
penerapan aplikasi mucha kepada berbagai
pihak yag ikut dalam merealisasikan gagasan
5. Berupaya memberikan pendanaan guna
konservasi dan optimalisasi aplikasi mucha
sebagai media pembelajaran interaktif di
museum
6. Menerima monitoring dan pelaporan yang
diberikan oleh pengelola museum untuk
melakukan evaluasi agar tercapainya generasi
muda yang faham akan keragaman budaya serta
memperbaiki penataan secara optimal pada
museum di Indonesia.

Pemerintah Daerah
1. Ikut memberikan dukungan dan ikut andil dalam
pengelolaan museum
2. Memberikan bantuan baik berupa materil
maupun moral guna tercapainya museum yang
interaktif.
3. Mengenalkan museum daerah kepada pihak
luar, agar dapat dikenal kearifan lokalnya dan
menjaga ciri khas daerah tersebut.

Pengelola Museum
1. Merencanakan, Megelola, Mengembangkan dan
terkait mekanisme yang sudah ditetapkan
bersama
2. Mengikuti sosialisasi terkait inovasi ini dengan
seksama dan aktif
3. Mengikuti pelatihan penerapan aplikasi mucha
ini dengan optimal
4. Terus melakukan konservasi guna tercapainya
media pembelajaran interaktif di museum
dengan berbasis teknologi
5. Rutin mengirim laporan setiap bulan kepada
pihak yang sudah ditentukan.

Masyarakat Umum
1. Memberikan dukungan dalam realisasi
penggunaan teknologi aplikasi mucha dalam
upaya pembelajaran interaktif kepada generasi
muda.
2. Ikut menjaga konservasi dan optimalisasi
mekanisme yang sudah ditetapkan.

Pelajar dan Mahasiswa
1. Berkontribusi dalam mekanisme yang sudah
ditetapkan terkait media pembelajaran interaktif
di museum.

Dengan demikian, upaya membentuk generasi muda yang faham akan peninggalan budaya nenek moyang melalui museum. “Mucha ( Museum Understanding Challenge )” menjadi gagasan yang dapat mengatasi permasalahan terkait upaya terciptanya pembelajaran interaktif yang berbasis teknologi aplikasi di museum. Mekanisme pembelajaran melalui kuis ini nantinya dapat lebih memberikan pemahaman secara tepat, sebab dari pengunjung khusunya pelajar dan mahasiswa dapat langsung mencari jawaban pada saat didalam museum. Dengan metode pertanyaan yang disesuaikan pada kondisi museum dan adanya evaluasi serta nilai akhir pada aplikasi, maka akan lebih memberikan pemahaman secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, agar inovasi ini dapat terealisasi dengan optimal harus adanya keikutsertaan berbagai pihak terkait. Tujuannya terciptanya gagasan yang tepat sasaran dan konservasi museum dapat tercapai yakni pembelajaran interaktif berbasis teknologi aplikasi kuis “Mucha ( Museum Understanding Challenge ).

Disusun oleh : Dedi Yunus

Daftar Pustaka
Emarawati, Jayanti Apri & Nursina. 2019. Pengaruh Kunjungan Museum Terhadap Jiwa
Nasionalisme Mahasiswa Universitas Persada Indonesia Y.A.I dalam Jurnal
Ikraith-Humaniora Nomor 2, Juli 2019.
Nuraeni, Bellinda Sofia. 2014. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat
Kunjung Ulang Wisatawan Museum Ranggawarsita Semarang dalam Jurnal
Bisnis Strategi Nomor 1, Juli 2014.
Pamuji, K. (2020). Menyelisik Museum Istana Kepresidenan Jakarta. Jakarta Selatan:
Kreasi Cendekia Pustaka..
Sarkowi, Sarkowi. 2020. Peran Generasi Milenial dalam Pemanfaatan dan Pelestarian
Museum di Kota Lubuklinggau dalam Jurnal Criksetra : Jurnal Pendidikan
Sejarah Nomor 2, 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.