[HIMAPEDIA] Sedikit Mengenal Pak Riboet: Sang Ahli Epigrafi Milik Indonesia

Riboet Darmosoetopo
Potret Riboet Darmosoetopo. (Dok. HIMA/Tyassanti Kusumo Dewanti)

(Yogyakarta, 19 Desember 1938 – Sekarang)

Riboet Darmosoetopo atau yang biasa disapa Pak Riboet adalah seorang arkeolog senior yang menekuni bidang epigrafi dan juga merupakan Alumnus Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada. Pak Riboet sendiri mendapatkan gelar sarjananya pada tahun 1971 dan gelar doktornya pada tahun 1997.

Pada awal kuliahnya Pak Riboet memilih Jurusan Sejarah, tetapi kemudian mengganti minatnya menjadi Jurusan Arkeologi. Hal tersebut dianggap wajar karena pada waktu itu perpindahan jurusan belum memiliki mekanisme yang jelas. Pada masa kuliahnya, Pak Riboet mengonsentrasikan minatnya pada sejarah kuno dan kemudian mengambil epigrafi. Dalam bidang epigrafi inilah yang kemudian membawanya menjadi seorang peneliti dan pengajar di Universitas Gadjah Mada. Selain itu, ketika sedang mengeyam pendidikan tinggi Pak Riboet juga diangkat menjadi asisten dosen (alm.) Sartono Kartodirdjo. Hal tersebut menjadikan Pak Riboet termasuk sebagai pegawai dan dibebaskan dari pembayaran uang kuliah. Sementara pada akhir studinya, Pak Riboet memilih untuk meneliti Prasasti Salimar IV yang isinya mengenai penetapan tanah perdikan Hutan Salimar oleh Sang Pamgat Balahara.

Setelah menyelesaikan studinya, Pak Riboet pun menjadi Sarjana Muda dan langsung direkrut menjadi staf pengajar di Universitas Gadjah Mada. Setelah itu, beliau juga melanjutkan studinya untuk menempuh gelar S2 dengan mengikuti pemadatan materi kurang lebih satu tahun. Perlu diingat bahwa pada waktu itu dengan mengikuti pemadatan materi sudah dianggap cukup untuk mewakili studi magister. Selanjutnya pada tahun 1997, Pak Riboet telah mendapatkan gelar doktornya dengan menulis disertasi yang berjudul Sima dan Bangunan Keagamaan di Jawa Abad IX-X. Seiring berjalannya waktu, ahli epigrafi ini pun akhirnya pensiun pada tahun 2004, tetapi masih diminta untuk tetap mengampu beberapa mata kuliah hingga tahun 2006.

Pak Riboet dikenal oleh banyak orang dengan sifatnya yang ramah dan sederhana. Semangatnya dalam menekuni bidang epigrafi sangatlah bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya karya ilmiah yang telah ditulis oleh Pak Riboet yang menggunakan sumber tertulis baik dari prasasti maupun naskah kuno. Beberapa karya ilmiah yang pernah ditulis oleh Riboet yaitu berjudul Ringkasan Relief Cerita Kancil dari Museum Trowulan (1971), Sedikit Tentang Pergantian Tahta Kerajaan Indonesia Kuno Abad 4-11 Masehi (1980), Pandangan Orang Jawa Terhadap Leluhur: Tinjauan Berdasar Sumber Tertulis (1983), Pungutan Pajak dan Pembatasan Usaha di Jawa pada abad IX-XV Masehi (1992), Nilai-nilai Budaya Tatakrama Masyarakat Jawa dan Pergeserannya pada Masa Globalisasi (1999), dan masih banyak lagi. Prasasti yang telah dibaca oleh Riboet pun tidak sedikit, seperti Prasasti Salimar IV-VI, Prasasti Sumundul, Prasasti Pananggaran, Prasasti Rumwiga (pembacaan ulang), Prasasti Bulusan (pembacaan ulang), serta berbagai prasasti lain. Selain itu, Pak Riboet juga telah membaca beberapa naskah, seperti Sutasoma yang berisi mengenai Bhinneka Tunggal Ika dari masa Kerajaan Majapahit dan naskah-naskah Panji yang berada di Museum Sonobudoyo.

Keahlian yang dimiliki Pak Riboet pun sangat dibutuhkan. Selain mengajar dan membuat penelitian mengenai prasasti dan naskah kuno, Pak Riboet juga terlibat dalam kegiatan ekskavasi Benteng Vredeburg di Yogyakarta pada tahun 1984 dan Situs Kejambon di Ngemplak, Sleman, Yogyakarta pada tahun 1990. Bahasa yang dikuasai Pak Riboet pun beragam, mulai dari bahasa Sansekerta, Sunda Kuno, Kawi Kuno, Jawa Kuno, Jawa Tengahan, bahasa Arab, bahasa Belanda, dan bahasa Prancis.

Tulisan karya:

Roro Citraning Nur Haliza (Arkeologi 2019)

Editor:

Candrika Ilham Wijaya (Arkeologi 2019)

Hot Marangkup Tumpal (Arkeologi 2018)

Referensi :

Darmosoetopo, Riboet. 2003. Sima dan Bangunan Keagamaan di Jawa Abad IX-X TU. Yogyakarta: Prana Pena.

Kartodirdjo, Sartono., dkk. 1993. 700 Tahun Majapahit (1293)-(1993). Surabaya: Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Tingkat I Jawa Timur.

Dewanti, Tyassanti Kusumo. 2017. Biografi Riboet Drmosoetopo: Angin Tenang Itu Bernama Riboet. Artikel tidak diterbitkan.

Kusuma, Mawar. 2010. Riboet Darmosoetopo, Rujukan Pembacaan Prasasti. Diakses pada tanggal 5 Juni 2020 melalui: https://radiobuku.com/2010/08/riboet-darmosoetopo-rujukan-pembacaan-prasasti/

Incoming search terms:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.