Kawasan Permukiman Kolonial “Villa Park Banjarsari” di Kota Solo

Oleh : Alifah Hanin Salsabila

Sebagai salah satu wilayah yang pernah dikuasai oleh kolonial Belanda, Kota Solo memiliki banyak peninggalan bercorak kolonial. Beberapa contoh peninggalan tersebut tampak pada ragam arsitektur kolonial yang diimplementasikan pada bangunan serta sistem tata letak area permukiman. Banyak peninggalan berarsitektur kolonial yang tersebar di penjuru Kota Solo. Beberapa yang terkenal di kalangan masyarakat Solo maupun wisatawan, antara lain Benteng Vastenburg, Rumah Dinas Walikota Surakarta Loji Gandrung, Omah Lawa (sekarang menjadi Heritage Batik Keris), serta klaster permukiman berdasarkan etnis (kawasan pecinan di daerah Pasar Gede, kampung Arab di daerah Kauman, dan perumahan etnis Eropa Loji Wetan). Salah satu kawasan yang memiliki potensi besar sebagai hasil pengaruh arsitektur kolonial, tetapi mungkin belum banyak dikenal adalah Villa Park Banjarsari. read more

Incoming search terms:

Permasalahan Rencana Pemasangan Cattra Borobudur

Sumber foto: commons.wikimedia.org

Status Candi Borobudur sebagai salah satu World Heritage terancam dicabut oleh UNESCO. Ada banyak perdebatan mengenai rencana pemasangan Cattra pada puncak stupa Candi Borobudur yang dikemukakan oleh Kemenag. Tidak semua masyarakat, terutama para arkeolog, setuju dengan pemasangan cattra. Berdasarkan UU Cagar Budaya, pemasangan cattra tidak memungkinkan untuk dilakukan karena Candi Borobudur merupakan salah satu warisan budaya yang telah diakui oleh UNESCO sehingga diperlukan penelitian yang komprehensif jika ingin tetap memasang cattra di Candi Borobudur. read more

Incoming search terms:

Rekam Jejak di Atas Kanvas: Menerawang Sosok Ivan the Terrible melalui Lukisan

Oleh : Corinthia Gracia Maharani

Potret sebuah pembunuhan paling melankolis pernah menjadi kontroversi di skena seni  lukis Rusia. Lukisan tersebut pada akhirnya menjadi rekam jejak yang mempengaruhi cara  pandang banyak orang terhadap salah satu penguasa paling influensial di Rusia.  

Pada masa modern ini, rekam jejak termudah yang dapat diambil dan diakses oleh  banyak orang ialah fotografi. Fotografi, ditambahkan beberapa utas tulisan dan diunggah ke  internet, dapat menjadi rekam jejak digital yang dapat menguntungkan atau merugikan citra  seseorang di masyarakat. Namun pada abad ke-19 silam, lukisan menjadi salah satu media yang  populer dalam merekam kejadian. Lukisan, terutama yang beraliran naturalisme dan realisme, dapat menggambarkan suatu peristiwa secara mendetail dan menangkap kesan pribadi sang  pelukis dalam karyanya. Baik itu sekedar potret diri, pemandangan alam, lingkungan perkotaan, kisah heroik, hingga tragedi dapat menjadi bahan pencerita sejarah yang mudah  dicerna. Di dalam artikel ini akan dibahas bagaimana beberapa lukisan  dapat mengkonstruksi cara pandang masyarakat awam terhadap Ivan the Terrible, tsar pertama  Rusia.   read more

Incoming search terms:

TRADISI LUTUNGAN DI DESA TONALAN

Oleh: Ardia Shiva Laras Pramesti

Sumber Gambar: https://kaltara.tribunnews.com/2022/11/06/nutu-luntungan-tradisi-suku-dayak-belusu-tana-tidung-pembuatan-menumbuk-padi-butuh-waktu-dua-bulan

Di Kecamatan Srumbung, Desa Bringin, terdapat sebuah dusun bernama Dusun Tonalan. Beberapa penamaan tempat atau lokasi biasanya memiliki arti atau cerita tersendiri. Sama halnya dengan penamaan Dusun Tonalan. Menurut cerita warga setempat, nama “Tonalan” berasal dari kata tonel. Tonel adalah bentuk kesenian dramatik atau teater yang berkembang pada masa pasca kolonial, sebuah warisan dari bangsa kolonial yang diajarkan kepada sebagian kaum terpelajar (Pramayoza, 2015). Beberapa warga juga menyebutkan bahwa kesenian tonel ini mirip dengan kesenian ketoprak yang ada pada masa sekarang. read more

Incoming search terms: