Lubang Jepang Bukittinggi: Saksi Bisu Perang Dunia II di Sumatera Barat

Oleh: Muhammad Chairrul Fitransyah

Bukittinggi merupakan kota terbesar kedua di provinsi Sumatera Barat. Kota ini memiliki banyak peninggalan cagar budaya, khususnya peninggalan masa kolonial, seperti Benteng Fort De Kock, Istana Bung Hatta, dan Jam Gadang. Tak hanya itu, di kota ini juga tersimpan sebuah peninggalan masa pendudukan Jepang di Indonesia, khususnya terkait dengan praktik kerja paksa atau romusha pada saat itu, yaitu Lubang Jepang Bukittinggi atau Lubang Japang (sebutan bahasa Minang). Lubang Jepang ini dibangun pada masa pendudukan kolonial Jepang pada tahun 1942 – 1945, berupa semacam terowongan yang awalnya difungsikan sebagai tempat perlindungan dan penyimpanan amunisi oleh tentara Jepang guna menghadapi ancaman dari Sekutu selama Perang Dunia II, khususnya dalam tahap Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya. read more

Incoming search terms:

Kawasan Permukiman Kolonial “Villa Park Banjarsari” di Kota Solo

Oleh : Alifah Hanin Salsabila

Sebagai salah satu wilayah yang pernah dikuasai oleh kolonial Belanda, Kota Solo memiliki banyak peninggalan bercorak kolonial. Beberapa contoh peninggalan tersebut tampak pada ragam arsitektur kolonial yang diimplementasikan pada bangunan serta sistem tata letak area permukiman. Banyak peninggalan berarsitektur kolonial yang tersebar di penjuru Kota Solo. Beberapa yang terkenal di kalangan masyarakat Solo maupun wisatawan, antara lain Benteng Vastenburg, Rumah Dinas Walikota Surakarta Loji Gandrung, Omah Lawa (sekarang menjadi Heritage Batik Keris), serta klaster permukiman berdasarkan etnis (kawasan pecinan di daerah Pasar Gede, kampung Arab di daerah Kauman, dan perumahan etnis Eropa Loji Wetan). Salah satu kawasan yang memiliki potensi besar sebagai hasil pengaruh arsitektur kolonial, tetapi mungkin belum banyak dikenal adalah Villa Park Banjarsari. read more

Permasalahan Rencana Pemasangan Cattra Borobudur

Sumber foto: commons.wikimedia.org

Status Candi Borobudur sebagai salah satu World Heritage terancam dicabut oleh UNESCO. Ada banyak perdebatan mengenai rencana pemasangan Cattra pada puncak stupa Candi Borobudur yang dikemukakan oleh Kemenag. Tidak semua masyarakat, terutama para arkeolog, setuju dengan pemasangan cattra. Berdasarkan UU Cagar Budaya, pemasangan cattra tidak memungkinkan untuk dilakukan karena Candi Borobudur merupakan salah satu warisan budaya yang telah diakui oleh UNESCO sehingga diperlukan penelitian yang komprehensif jika ingin tetap memasang cattra di Candi Borobudur. read more

Incoming search terms: