[HIMAPEDIA] SAKA KALPATARU PENDAPA RANTE SEBAGAI SIMBOL MULTIKULTURALISME BERAGAMA

 

 

 

(Sumber: Mawan Sidarta, 2015)

Islam dikenal sebagai sebuah agama yang diajarkan secara halus dan damai dengan kebudayaan sebelumnya. Kelompok penyebar Islam yang terkenal adalah Wali Songo, salah satu diantaranya adalah Syekh Maulana Makhdum Ibrahim atau Sunan Bonang. Sunan Bonang memiliki strategi dakwah yang sangat ramah, yakni melalui permainan bonang dan syair-syair tembang. Makam Sunan Bonang terletak di Tuban, Jawa Timur, tepatnya di sebelah barat Masjid Agung Tuban. Pada kompleks makam Sunan Bonang masih dapat ditemukan benda-benda era Hindu-Budha. Sebelum memasuki area inti makam, terdapat dua Pendapa Kayu, salah  satunya disebut sebagai Pendapa Rante. 

Pada bagian tengah Pendapa Rante terdapat saka tunggal yang terbuat dari kayu jati yang memiliki empat cabang. Saat ini saka tunggal tersebut telah dipindahkan ke Museum Kambang Putih, berlokasi tidak jauh dari kompleks makam. Saka tunggal ini banyak dikenal sebagai pohon kalpataru atau pohon harapan. Keistimewaan dari pohon kalpataru tersebut adalah adanya ukiran dengan berbagai bentuk, mulai dari motif floral hingga bentuk rumah ibadah. Kalpataru tersebut merupakan wujud dari pemikiran Sunan Bonang untuk mengatasi keberagaman masyarakat Tuban yang tentunya berpotensi memicu banyak gesekan. Seorang tokoh agama atau pemimpin diharapkan dapat menjadi penengah dan memberikan solusi dalam setiap masalah kemasyarakatan (Affandi, 2012).

Terdapat beberapa ukiran pada pohon kalpataru yang melambangkan kepercayaan masyarakat Tuban. 
Ukiran berbentuk Langgar Panggung pada Saka Kalpataru
Sumber: Dok. Pribadi, 2021

Pertama ada bentuk masjid yang mewakili agama Islam. Masjid yang terdapat saka ini memilki bentuk segiempat dengan ditopang oleh tiang dan umpak di bagian bawahnya, bentuk ini juga disebut dengan pile dwelling. Bentuk arsitektur seperti ini juga dapat dilihat pada bentuk mushola tradisional di Tuban (langgar panggung). Di tengah ukiran (di kolong ukiran bentuk masjid) terdapat ukiran berbentuk bonang, sebuah alat musik tradisional yang digunakan oleh Sunan Bonang untuk berdakwah mengajarkan Islam.

Ukiran berbentuk candi serta pohon di sampingnya pada Saka Kalpataru
Sumber: Dok. Pribadi, 2021

Kedua ada bentuk candi yang menyimbolkan agama Hindu. Candi ini berbentuk segi empat dan digambarkan ramping khas candi di daerah Jawa Timur dengan atap meruncing bertingkat-tingkat. Di bagian tengah candi terdapat ukiran menyerupai ambang pintu yang menyimbolkan relung atau ruangan candi.

Selain itu, terdapat pula ukiran berbentuk arca yang identik dengan masa megalitikum, bentuk arca ini menandakan adanya kepercayaan animisme atau oleh masyarakat sekitar disebut dengan Kapitayan.

Ukiran berbentuk bale serta kepala naga di sampingnya pada Saka Kalpataru
Sumber: Dok. Pribadi, 2021

Selanjutnya ada bentuk Vihara Tri Dharma yang menggambarkan agama Budha, Tao, dan Konghucu. Bentuk yang ditampilkan berupa bale dengan lima tiang. Bangunan ini memiliki atap bertipe piramida atau half-pitched roof. Bangunan ini berdiri di atas sesuatu yang menyerupai podium sehingga bangunan terkesan sakral karena berada lebih tinggi dari lainnya. pada bagian bawah bangunan bale terdapat bentuk kepala naga yang identik dengan kebudayaan Cina. Naga atau lung menyimbolkan kekuasaan, perlindungan, dan penjagaan.

 

Pada sisi lain Saka Kalpataru juga terdapat ukiran berwujud Ghaitya, namun sudah mengalami kerusakan. Di antara cabang pohon terdapat sebuah tiang lurus ke atas, tiang ini memiliki makna filosofis bahwa meskipun menganut kepercayaan dan agama yang berbeda-beda, tujuannya tetaplah Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut hasil dari analisis Carbon-14 yang dilakukan pada tahun 2014, diperoleh pertanggalan 1445-1525. Dari angka tersebut dapat diperkirakan umur dari pohon kalpataru. Keberadaan pohon kalpataru ini merupakan sebuah pengingat dan juga sebagai penumbuh semangat membangun kerukunan antar umat beragama.

 

Referensi

Affandi, N. 2012. Harmoni dalam Keragaman (Sebuah Analisis). Jurnal Komunikasi dan Sosial Keagaman, XV(1): 71-84

SeputarTuban. 2016. Kalpataru Warisan Sejarah, Simbol Pesan Harmoni Antar Umat Beragama. URL: https://www.google.com/amp/s/seputartuban.com/kalpataru-warisan-sejarah-simbol-pesan-harmoni-antar-umat-beragama/%3famp 

 

Penulis : Siti Nur Aqidatul Izza

Editor : Maisy Pramaisella

Incoming search terms:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.