ARCHAEOLOGY GOES TO SCHOOL #2 2015

Matahari sudah menampakkan wajahnya di langit,angin sejuk sepoi-sepoi,melengkapi keindahan alam kota Yogyakarta. Jam menunjuk pukul 06:00 hampir dari semua panitia Archaeology Goes to School mulai berdatangan di kampus FIB UGM tercinta. Tampak wajah pemuda pemudi mahasiswa arkeologi sangat ceria dan penuh semangat untuk mengikuti rangkaian kegiatan Archaeology Goes to School#2  yang di susun oleh divisi Penalaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat yang berdiri di bawah Himpunan Mahasiswa Arkeologi UGM.

Setelah menunggu sekian lama, semua panitia akhirnya berkumpul. Dina selaku ketua pelaksanaArchaeology Goes to School langsung mengumpulkan panitia untuk melakukan briefing sekaligus melakukan do’a bersama agar kegiatan berjalan lancar,aman, dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh panitia. Panitia terbagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 ialah panitia yang langsung menuju SD Bokoharjo untuk menjalankan kegiatan sesi ruangan meliputi pendamping, pemateri,dan bagian dokumentasi untuk mengkondisikan siswa SD Bokoharjo. Kelompok 2 ialah panitia yang langsung menuju Candi Barong untuk menyiapkan kegiatan sesi lapangan meliputi bagian  konsumsi,perlengkapan,  dan panitia lain yang ikut membantu untuk menyiapkan semua keperluan kegiatan di Candi Barong. Setelah itu bergegaslah semua panitia menuju kendaraan mereka untuk pergi ke SD Bokoharjo.

1

Asap knalpot yang menyelimuti jalan Jogja-Solo tidak membuat semangat panitia berkurang untuk pergi ke SD Bokoharjo yang berjarak lumayan jauh, karena panitia berpikir bahwa siswa SD Bokoharjo pasti lebih semangat menunggu dan ingin cepat-cepat mengikuti acaraArchaeology Goes to School. Gerbang SD Bokoharjo pun tampak dari kejauhan dan membuat semangat panitia dari kelompok 1 meningkat. Masuklah mereka dihalaman SD itu, dan menghirup  aroma khas suasana SD yang mengingatkan masa kecil mereka. Sedangkan di sisi lain yaitu diCandi Barong, kelompok 2 pun langsung bergegas menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkan untuk acara Archaeology Goes to School. Persiapan yang dilakukan antara lain mulai dari membuat tenda sederhana, menyiapkan permainan  di sekitar candi, dan menyiapkan konsumsi.

Suasana kelas sangat damai dan ceria saat acara pembukaan dimulai, diawali sambutan ketua pelaksana serta Kepala Sekolah SD Bokoharjo. Antusiasme asiswa kelas V SD Bokoharjo yang besar  terlihat raut muka mereka. Setelah sambutan, pemateri dari mahasiswa arkeologi pun maju ke depan dan mulai menjelaskan kepadasiswa tentang arkeologi bawah laut atau yang biasa di kenal underwater archaeology. Wastu dan Lilin selaku pemateri sangat lihai menjelaskan kepada siswa layaknya guru mereka yang setiap hari mengajari matematika dan ilmu pengetahuan lainnya. Kocak dan serius cara mereka menjelaskan kepada adik-adiknya, agar tercipta suasana kelas layaknya guru dan murid dalam satu proses pendidikan sekolah. Materi pun ditutup oleh Wastu dengan peragaan kapal tenggelam yang sangat simpel namun mudah dipahami oleh siswa.4

Ketika jam menunjukan pukul 10, panitia membagi siswa yang mengikuti acara ini menjadi 4 kelompok. Setelah terbagi 4 kelompok, satu persatu kelompok pun berjalan penuh semangat menuju Candi Barong. Wajah-wajah ceria nan lucu tampak dari peserta selama perjalanan menuju Candi Barong, terkadang mereka bersorak menyanyikan slogan yang diajarkan oleh pendampingdan menambah semangat mereka. Jalan panas nan panjang, bukit terjal nan licin, sawah yang luas dan angin sepoi bergabung menjadi kesatuan indahnya alam dan secara tidak langsung tergabung dalam rangakaian acara Archaeology Goes to School.

Matahari pun mulai menyebarkan hawa semangatnya kepada panitia dan siswa yang ikut serta dalamArchaeology Goes to School di Candi Barong. Teriakan kegembiraan dilontarkan siswa kelas V SD Bokoharjo dan menambah semangat semua panitia. Panitia membagikan konsumsi ke siswa dan panitia yang baru saja tiba. Setelah itu acara dilanjutkan kembali, dimulai dari panitia yang menunjuk masing-masing ketua kelompok untuk mengambil undian petunjuk permainan pencarian jejak. Awalnya siswa tidak langsung paham mengenai permainan pencarian jejak, namun dengan penjelasan lebih lanjut siswa pun semakin paham mengenai permainan yang akan dilakukan.

5Pencarian jejak pun dimulai dengan teriakan semua kelompok yang berlari ke atas dan kebawah di susulpendamping karena sudah kewajiban mereka untuk mendampingi siswa. Tawa, ceriaserta lelah tampak pada saat itu. Ada yang mencari pentunjuk bersama dengan kelompoknya, ada pula yang berpencar dari kelompoknya membuat pendamping mereka bingung mana yang harus di jaga. Petunjuk demi petunjuk mereka kumpulkan dan mengerucut kepada satu jawaban, tak jarang siswa mendapat petunjuk yang menyesatkan. Jawaban berupa benda pun ditemukan oleh masing-masing kelompok.Namun, ada kelompok yang menemukan benda dengan jumlah lebih dari ketentuan panitia. Akibatnya, ada satu kelompok yang tidak mendapatkan benda itu.

Setelah semua kembali berkumpul,siswa-siswapun beristirahat di tingkat kedua dari Candi Barong. Lagi-lagi mereka tertawa akan kekocakan dari panitia. Meskipun keringat bercucuran karena berlarian, tapi semangat siswa tidak berkurang sedikit pun. Panitia lain menginstruksikanpendamping untuk membawa peserta ke tempat yang sudah di persiapkan oleh panitia. Setelah semua telah berkumpul di tenda yang sangat sederhana itu,panitia membagikan makan siang kepada siswa SD Bokoharjo.6

Tiba-tiba langit yang sangat cerah itu berubah mendung, dan turunlah rintik-rintik hujan di tenda yang sangat sederhana itu. Akibatnya semua panitia dan peserta kaget, acara makan siang yang enak akan santapan berubah menjadi tegang dan kacau. Air hujan yang deras mulai membanjiri daerah itu. Panitia pun langsung berinisiatif membuat parit agar air hujan tidak menggenangi kawasan tenda itu. Panitia berusaha menghindarkan semua siswa dari hujan, bahkan ada siswa yang merasa iba kepada kakak panitia. Panitia yang lain pun mencairkan suasana agar tidak terasa tegang dan kacau. Teriakan tawa pun keluar dari mulut siswa SD Bokoharjo.

Hujan pun mulai reda, siswa mulai lari berkeliaran di jalan-jalan Candi Barong dengan pantauan pendamping masing-masing. Acara selanjutnya ialah melukis pada kain putih yang sudah disiapkan oleh panitia, siswa akan membuat lukisan dan cap tangan pada kain layaknya lukisan pada dinding gua yang dibuat oleh manusia prasejarah.Tawa ria nan lugu mereka lontarkan di pada saatmelukis di kain putih yang polos nan bersih. Setelah kegiatan melukis itu selesai. Kain putih yang polos pun berubah dengan warna yang ramai, karena lukisan siswa yang penuh ekspresi. Setelah kegiatan melukis selesak, panitia mengumumkan juara-juara atas serangkaian acara Archaeology Goes to School. Siswa-siswa sangat bahagia atas hadiah yang diberikan oleh panitia. Panitia mengucapkan terimakasih kepada siswa dan mereka pun membalas ucapan terima kasih itu.

Kamera yang terpasang diatas tripod pun sudah siap untuk mengabadikan foto panitia beserta peserta. Setelah berfoto ria dengan siswa, panitia pun berfoto dengan gaya-gaya mereka yakini bagus. Siswa-siswa pun diantarkan oleh pendamping kembali ke SD Bokoharjo untuk pulang ke rumah masing-masing. Sebagian panitia tetap tinggal di Candi Barong untuk membersihkan area candi agar tetap lestari keindahannya.

8

Langit sore pun tampak di atas Candi Barong, semua panitia tak terkecuali pun pulang menuju kampus FIB UGM tercinta. Asap kenalpot yang bertambah banyak di sepanjang Jogja-Solo, karena kendaraan yang akan membanjiri kota Jogja untuk berlibur. Setelah sampai di kampus, panitia pun membersihkan alat-alat yang digunakan pada saat acara Archaeology Goes to School. Dina mengumpulkan semua panitia untuk melakukan evaluasi kegiatan kami, dan di tutup dengan do’a. Matahari pun tenggelam dan digantikan dengan sinar bulan yang cantik. Semua panitia kembali ke rumah dan kos masing-masing.

DAFTAR HADIR PESERTA ARCHAEOLOGY GOES TO SCHOOL

  1. Aditya Faroos Zain
  2. Alif Rahmat Saputra
  3. Amalia Hana P.
  4. Amanda Hanum Rengganis
  5. Ananda Satria M.
  6. Annisa Dian Ardiani
  7. Arditya Windra Prayoga
  8. Ayni Ahmad Mustofa
  9. Bagus Setiawan
  10. Bima Indra Lukita
  11. Dea Ristika Putri
  12. Dimas Hananto
  13. Dini Puspita Sari
  14. Dwi Nur Kusumawati
  15. Ega Endah Rengganis
  16. Eni Shofia
  17. Fanny Andakia Purnamawan
  18. Feri Kambari
  19. Fris Kinur Saputra
  20. Huda Hanifah
  21. Irsyad Zaki N. I.
  22. Luthfi Musthofa Hamid
  23. Mardhita Frenty Saputry
  24. Mario Candra Saputra
  25. Meylisa Disty Linatri
  26. Mia Widia Ningrum
  27. Muhammad Alvin Ramadhan
  28. Muhammad Awan Bagos Prakoso
  29. Nimas Candra Dewi
  30. Oktafio Nur Pratiwi
  31. Rachma Wati Dyah Nugraheni
  32. Reihan Ardana
  33. Ridho Nur Fauzi
  34. Rifty Zahra Ariska
  35. Rosyid Saifudin
  36. Umar Al Aziz
  37. Verlita Putri Romadhoni

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.