KEHIDUPAN DIDALAM GOA MESOLITIK MAYMAND

Oleh: Fathul Ulum

Dibalik kemajuan zaman yang ada, terkadang kita kesulitan untuk mengidentifikasi jejak-jejak masa lalu kehidupan manusia di masa lampau, namun untungnya ada beberapa tempat yang masih tersisa dan masih meninggalkan jejak bahkan masih digunakan hingga saat ini. Maymand atau yang biasa dikenal Meyband merupakan sebuah desa kuno yang berada dekat dengan Kota Shar-e Babak Provinsi Kerman, Iran. Iran adalah negara yang kaya akan sejarah budayanya dan Desa Maymand adalah salah satu tempat tertua disana sekaligus sebagai salah satu yang terindah.

(Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Irni099-W_wiosce_Meymand.jpg#/media/File:Irni099-W_wiosce_Meymand.jpg)

Desa ini terletak 900 kilometer di selatan Ibukota Teheran, karena letaknya di pegunungan yang kering maka tak heran cuaca yang dihadapi oleh penduduk sekitar sangatlah ekstrem. Ketika musim panas maka sinar matahari akan sangat menyiksa, sedangkan bila musim dingin tiba maka cuaca dingin ekstrem juga akan menusuk tubuh.

Namun masyarakat disana sudah terbiasa akan hal tersebut sehingga pada musim semi mereka akan tinggal di Saraghol, Saraghol mereka gunakan untuk bertahan ditengah ketidakpastian suhu udara, kecepatan dan arah angin serta curah hujan. Terdapat dua jenis rumah Saraghol yaitu Maarkhanen dan Mashkdan, Maarkhanen merupakan konstruksi setengah lingkaran di bawah tanah, dan Mashkdan merupakan rumah diatas tanah.

Selama musim panas orang-orang akan tinggal di Rumah Sarbagh yang utamanya terletak disekitar aliran sungai musiman, dan material yang digunakan dalam pembuatannya berupa material-material ringan seperti daun dan ranting pohon.

Pada musim dingin orang-orang biasanya tinggal di Desa Maymand, didalam galian-galian tanah yang dibentuk ruang yang biasa disebut Kicheh inilah yang akan melindungi mereka ditengah suhu yang ekstrem. Hingga saat ini masih terdapat sekitar 406 Kicheh dan 123 diantaranya masih utuh dengan gaya masing-masing Kicheh yang berbeda-beda karena pembuatnya juga berbeda. Jumlah ruangan yang ada pada rumah ini juga berbeda-beda mulai yang hanya terdiri dari satu ruangan hingga tujuh ruangan dalam satu kicheh. Karena letaknya yang berada di lereng pegunungan maka rumah-rumah ini dibangun bertingkat menyesuaikan tingkat kemiringan batuan mulai dari yang hanya dua sampai dengan lima tingkat, dan biasanya untuk lantai dasar digunakan sebagai kandang ternak. Rumah-rumah di Desa Maymand saat ini dihuni sekitar 500 penduduk asli yang tinggal secara nomaden dengan bertani dan beternak. Namun mayoritas dari penduduk yang tinggal merupakan seorang penggembala alami yang pada musim dingin akan mencari tempat berlindung begitupun hewan-hewan ternak mereka. Dahulu pada setiap rnagna terdapat tungku yang biasa digunakan untuk memasak sekaligus untuk menghangatkan ruangan pada musim dingin. Namun karena asap tungku yang pekat menyebabkan dinding permukaan ruangan tertutup dengan arang hitam.

(Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Meymand,_Kerman_Province,_Iran_(42024641325).jpg#/media/File:Meymand,_Kerman_Province,_Iran_(42024641325).jpg

Awal tempat tinggal gua dimulai sebagai sebuah situs keagamaan, tapi perlahan-lahan berkembang menjadi rumah permanen karena para pemukim tinggal di tempat itu lebih lama. Sebagaimana yang diceritakan penduduk setempat bahwa nenek moyang mereka mengukir rumah goa sederhana menggunakan sejenis batuan keras yang diasah. Desa Maymand dikenal dengan cultural landscape yang merupakan kombinasi dari men’s work dan nature, karena dalam proses pembuatannya rumah-rumah di Desa Meymand ini tidak terdapat tambahan material apapun melainkan hanya mengandalkan dari batuan karang lunak yang digali, dipahat, dan dan diukir menggunakan alat sederhana. Untuk meletakkan alat perabotan rumah, mereka akan memahat batu sehingga membentuk cerug-cerug yang nantinya bisa dipakai sebagai lemari, tempat lampu, dan tempat meletakkan perabotan lainnya.

Maymand diperkirakan telah ada sejak 12,000 tahun sebagai desa dari masa Mesolitik atau jaman batu pertengahan. Desa ini kemungkinan telah dihuni sejak 3000 tahun yang lalu, bukti-bukti seperti ukiran batu yang berusia 10,000 tahun dan endapan tembikar yang berusia 6,000 tahun telah membuktikan sejarah panjang keberadaan desa kuno ini. Desa ini merupakan salah satu desa kuni tertua yang masih dihuni atau masih hidup hingga saat ini,  perbedaanya dengan desa-desa kuno lain seperti Cappadocia dan Kandovan adalah bahwa orang-orang yang tinggal di desa ini masih memiliki kaitan yang erat dengan para leluhurnya dari masa lalu. 

Sebenarnya dalam kaca pandang arkeologi, fenomena semacam ini bukanlah merupakan hal yang baru. Namun ketika suatu pemukiman yang berasal dari masa batu pertengahan dan masih dihuni hingga sekarang, maka sesuatu yang spesial itu terbentuk, karena dari sana kita atau lebih tepatnya seorang arkeolog bisa dengan mudahnya merekonstruksi sejarah budaya masa lalu yang bukan saja berkaitan dengan pemukiman tersebut melainkan dengan sejarah kehidupan manusia di masa lalu. Meskipun hingga saat ini para arkeolog masih berusaha mengungkap konstruksi dan gaya hidup di desa ini. Karena sebagaimana yang kita tahu bahwa orang-orang pada masa prasejarah juga pernah mengalami siklus ketika mereka juga hidup di gua-gua, dan dari sini kita bisa melihat apakah ada kesamaan didalamnya. Selain itu objek pemukiman kuno yang masih hidup ini juga bisa menjadi objek penelitian etnoarkeologi bagi seorang arkeolog, karena tidak banyak pemukiman kuno yang masih dihuni hingga saat ini. Bagaimana orang-orang yang tinggal disana dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang ekstrim juga dapat memberikan gambaran kepada kita bagaimana orang-orang pada masa prasejarah dapat bertahan paa lingkungan dengan suhu yang ekstrim pula.

Sayangnya saat ini tidak banyak dari keturunan penduduk Desa Maymand yang mau untuk tetap tinggal disana, kebanyakan dari mereka memilih untuk tinggal di kota dan meninggalkan rumah-rumah dan kebudayaan yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. Ada beberapa orang yang tetap memilih untuk tinggal karena mereka beranggapan dengan tetap tinggal disana mereka meresa lebih dekat dengan para leluhur dan mereka juga terkoneksi langsung dengan kebudayaan para leluhur mereka. 

Saat ini Maymand Village telah ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO sejak tahun 2015 dan keberadaan situs ini juga sudah sejak lama dilindungi oleh pemerintah Iran,  guna menjaga kelangsungan budaya di desa ini pemerintah beserta UNESCO telah melakukan berbagai upaya diantaranya dengan menjadikannya sebagai destinasi wisata budaya dan living museum. Bahkan untuk mendukung itu semua beberapa rumah yang ada telah disesuaikan agar bisa dihuni oleh wisatawan. 

Memang telah banyak upaya yang telah pemerintah Iran bersama UNESCO telah lakukan, tapi bagaimanapun itu semua tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan masyarakat yang masih tinggal disana.tidak seperti tinggalan arkeologis yang benar-benar sudah ditinggalkan oleh manusianya, situs ini masih hidup dan ditinggali hingga saat ini. Oleh karena itu dalam proses pelestariannya bukan hanya diperlukan melainkan merupakan sebuah keharusan untuk melibatkan masyarakat didalamnya, karena merekalah yang berperan secara langsung berkontak dengan tinggalan arkeologis tersebut. Merupakan sebuah tantangan juga bagi pemerintah dan pemangku kepentingan disana agar bagaimana mereka bisa menghidupkan kembali Maymand dengan wajah baru yang saat ini eksistensinya telah berkurang semisal menggunakan metode pariwisata. Namun yang perlu diperhatikan juga bahwa setiap langkah yang diambil pasti memiliki konsekuensi tersendiri terutama terhadap objeknya. Semisal pariwisata, jika tidak dilakukan dengan hati-hati maka justru akan bisa merusak tinggalan yang telah berusia ribuan tahun tersebut.

 

Referensi:

Apochi BV. (2020, April 23). Meymand Troglodyte Village | Kerman Attractions | APOCHI.COM. Apochi. https://apochi.com/attractions/kerman/meymand/

IRANomad. (2022, June 15). Maymand | a Man-Made Troglodyte Village in Iran! [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=pJsV3RgtERc

KabarPedia. (2023, May 14). Maymand: Desa Batu Purba Berusia 12.000 Tahun YangMasih Berpenghuni [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=lUJDEnxdwOQ

Maymand | Live Among the Caves | Zoroastrian Culture. (2019, December 13). Azure Dome. https://azuredome.com/places/maymand/

Ugc. (2023, May 19). Maymand. Atlas Obscura. https://www.atlasobscura.com/places/maymand

Incoming search terms: