Misteri Ribuan Patung Tentara Terakota yang Terkubur di Makam Qin Shi Huang dan Upaya Pemerintah Tiongkok dalam Menjaga Keasliannya

Oleh: Aprida Kusumayanti
(Sumber: Kompas.com)

Makam Qin Shi Huang atau yang dikenal sebagai Mausoleum Pertama Qin adalah makam besar yang terletak di Provinsi Shaanxi, Tiongkok. Terletak sekitar 40 kilometer di Timur Xi’an serta terdapat sekitar 8.099 Terakota, Makam ini dibangun pada abad ke-3 SM sebagai makam untuk Kaisar Qin Shi Huang yang memerintah Tiongkok dari tahun 246 SM hingga 210 SM. Kaisar Qin Shi Huang yang merupakan pendiri Dinasti Qin adalah salah satu penguasa paling kuat dalam sejarah Tiongkok. Ia juga terkenal karena dapat menyatukan Tiongkok untuk pertama kalinya dan membangun salah satu keajaiban dunia, yaitu Tembok Besar Tiongkok.

Hal yang paling menarik dari makam Qin Shi Huang ini adalah ribuan patung prajurit atau tentara Terakota yang mengelilingi makam diperkirakan dibuat oleh sekitar 700.000 pekerja selama lebih dari 38 tahun untuk mempersiapkan makam kekal untuk Kaisar Qin Shi Huang. Patung-patung tersebut ditemukan pada tahun 1974 oleh petani lokal yang sedang menggali sumur dekat Gunung Li untuk mencari sumber air. Sejak itu, ribuan patung ditemukan dan diekskavasi oleh para arkeolog. Setiap patung memiliki tinggi sekitar 1,8 meter dan terbuat dari tanah liat yang diberi warna menyerupai prajurit serta terlihat sangat realistis karena memiliki detail yang sangat luar biasa.

Patung-patung Tentara Terakota pada makam merupakan bagian dari pasukan besar berbaju zirah yang memiliki wajah serta senjata yang berbeda-beda dalam posisi perang, siap untuk melindungi kaisar di akhirat. Patung-patung tersebut dikuburkan bersama Kaisar Qin Shi Huang dan diyakini akan melindungi sang kaisar di kehidupan setelah mati. Selain patung-patung prajurit, di dalam makam telah ditemukan banyak artefak seperti senjata, perhiasan, lantai kuno, kereta kuda, termasuk akrobat yang dipercaya dapat menghibur Kaisar Qin Shi Huang di alam kubur. Patung-patung lain yang dikuburkan di dalamnya juga ada yang terbuat dari batu, perunggu, dan giok. Setidaknya ada 8.000 patung prajurit terakota yang ditemukan dan masing-masing patung memiliki karakteristik unik dan ditempatkan berdasarkan pangkat.

Kisah makam dan patung tentara terakota menjadi semakin misterius ketika ditemukan banyak kutukan terkait dengan makam ini. Legenda menyebut bahwa makam Qin Shi Huang diduga terdiri atas tiga tingkat, dipenuhi jebakan dan senjata mematikan, dari busur panah hingga kolam berisi merkuri beracun. Murka sang kaisar akan menimpa siapapun yang mendekat ke tempat peristirahatan terakhirnya. Kutukan telah menimpa para petani yang menemukan keberadaan patung prajurit terakota itu. Seperti salah satu petani penemu patung tersebut yang menderita sakit parah hingga mengakhiri hidupnya. Para penggali sumur juga mengaku kehilangan tanah pertanian milik mereka yang lantas diklaim pemerintah.

Terlepas dari kutukan-kutukan tersebut, makam Qin Shi Huang dan ribuan patung prajuritnya adalah bukti sejarah yang menakjubkan dari kekaisaran Tiongkok kuno dan telah ditetapkan menjadi salah satu warisan dunia. Sebagai salah satu situs arkeologi terbesar di dunia, makam ini memberikan wawasan yang berharga tentang sejarah dan budaya Tiongkok kuno sekaligus menjadi bukti kuat dari keindahan seni dan arsitektur Tiongkok kuno.

Sayangnya, sebagian besar makam Qin Shi Huang belum dieksplorasi karena takut akan merusak artefak yang ada di dalamnya. Namun, para ahli dan arkeolog terus mempelajari makam ini dengan teknologi yang modern dan mencari cara untuk menjelajahi makam tanpa merusak artefak. Dalam beberapa tahun terakhir, telah digunakan teknologi pemindaian laser untuk mengeksplorasi dan memetakan makam, bahkan juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi patung-patung prajurit yang terkubur. Hal ini memungkinkan para ahli dan arkeolog untuk mengevaluasi kondisi patung-prajurit dan membuat keputusan yang tepat untuk mempertahankan keaslian patung-patung prajurit.

Meski makam Qin Shi Huang telah ada selama lebih dari 2.000 tahun dan para arkeolog telah menggali situs tersebut selama hampir empat dekade, masih banyak yang tidak diketahui tentangnya. Beberapa ahli percaya bahwa ada banyak ruang bawah tanah dan kamar yang belum ditemukan. Para ilmuwan juga belum pernah menyentuh makam utama yang menyimpan sebuah istana berisi tubuh Qin Shi Huang. Hal ini selain karena menghormati kaisar, mereka juga saat ini tidak memiliki teknologi yang baik untuk masuk dan menggalinya dengan benar. Para arkeolog khawatir penggalian dapat merusak makam yang menyebabkan kehilangan informasi sejarah yang penting. Tidak hanya itu, parit dengan tingkat kontaminasi merkuri yang sangat tinggi dan berbahaya yang ada di sekitar makam juga menjadi alasan mengapa para arkeolog enggan menjelajahi lebih dalam makam Qin Shi Huan. Namun, upaya terus dilakukan untuk mengeksplorasi makam dan mengungkap rahasia yang tersembunyi di dalamnya termasuk ribuan patung lagi yang masih belum ditemukan. 

Saat ini, makam Qin Shi Huan bersama ribuan patung prajurit menjadi salah satu peninggalan penting yang dapat menjadi objek studi bagi para sejarawan dan arkeolog untuk memahami kehidupan dan kebudayaan di Tiongkok pada masa lalu, serta menjadi daya tarik wisatawan. Hal tersebut yang menyebabkan ada banyak tantangan pula yang harus dihadapi untuk menjaga dan mempertahankan keasliannya. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh pemerintah Tiongkok, yaitu risiko kerusakan akibat perubahan iklim, masalah suhu dan kelembaban di sekitar makam, risiko kerusakan akibat manusia, tantangan teknis pembersihan patung tanpa merusaknya, serta tantangan finansial dalam pemeliharaan makam dan ribuan patung prajurit.

Pemerintah Tiongkok telah mengambil langkah-langkah dalam rangka melindungi makam dan patung-patung prajurit ini, antara lain adalah dengan membatasi jumlah pengunjung harian yang diizinkan masuk ke dalam makam menjadi 8.000 orang. Selain itu, upaya terus dilakukan untuk mempertahankan keaslian patung-patung prajurit dengan cara membangun fasilitas modern untuk menjaga suhu dan kelembaban pada makam Qin Shi Huan. Suhu di dalam makam dikendalikan sekitar 18 derajat Celcius dengan kelembapan relatifnya sekitar 70%. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi pemantauan suhu dan kelembaban otomatis telah diadopsi untuk memastikan kondisi makam agar tetap stabil.

Selain itu, pemerintah Tiongkok juga menjalankan program pelatihan untuk para petugas yang bertanggung jawab dalam memelihara kondisi patung-patung prajurit. Mereka diberikan pelatihan tentang cara menjaga kelembaban dan suhu di dalam makam, serta cara membersihkan patung prajurit tanpa merusaknya. Pelatihan ini menjadi sangat penting karena patung prajurit masih sangat rentan terhadap kerusakan fisik atau kerusakan akibat perubahan suhu dan kelembaban.

Oleh karena itu, menjaga kondisi patung-prajurit di makam Qin Shi Huang adalah tugas yang sangat penting bagi pemerintah Tiongkok. Dengan mempertahankan keaslian makam dan patung prajurit, Pemerintah Tiongkok dapat menjaga warisan dunia yang paling penting dari Kekaisaran Tiongkok Kuno dan memberikan wawasan yang berharga tentang sejarah dan budaya Tiongkok pada masa lalu. Melalui upaya menjaga dan melestarikan makam dan patung-patung prajuritnya, generasi masa depan dapat terus mempelajari dan menghargai warisan dunia yang luar biasa ini.

 

Referensi :

Man, John. (2007). The Terracotta army: China’s First Emperor and the Birth of a Nation. London: Bantam Books.

Rindi, S. (2023). Misteri Makam Kaisar China, Arkeolog Tak Berani Bongkar. Accessed: https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20230121120103-33-407295/misteri-makam-kaisar-china-arkeolog-tak-berani-bongkar

Bruce, Bower. (2017). Clay reveals secrets of China’s mysterious terra-cotta army. Accessed: https://www.snexplores.org/article/clay-reveals-secrets-chinas-mysterious-terra-cotta-army

Tanti, Y. (2019). Penemuan Prajurit Terakota dan Kutukan untuk Para Penemunya. Accessed: https://www.liputan6.com/global/read/3928554/29-3-1974-penemuan-prajurit-terakota-dan-kutukan-untuk-para-penemunya

Incoming search terms: