Balai Soedjatmoko

Oleh : Alifah Hanin Salsabila

Tepat di sisi depan sebuah bangunan toko buku modern terkenal yang berada di deretan Jalan Slamet Riyadi, berdiri sebuah bangunan yang tampak seperti rumah tua dengan gaya arsitektur Eropa. Bangunan rumah tua tersebut saat ini lebih dikenal dengan sebutan “Balai Soedjatmoko” yang kerap dijadikan sebagai lokasi untuk penyelenggaraan beragam event kesenian dan kebudayaan di Kota Solo. Pada bagian depan rumah tua ini dapat kita temukan sebuah prasasti baru berangka tahun 2014 yang berisi tentang penetapan status bangunan tersebut sebagai bangunan yang telah dianggap memenuhi kriteria sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Solo. Apa yang membuat bangunan ini istimewa hingga bisa ditetapkan oleh pemerintah kota sebagai “calon” cagar budaya?  read more

Incoming search terms:

Film Moana (2016): Representasi atas Migrasi, Kolonialisme,  dan Tradisi Bangsa Polynesia

Oleh: Nasywa Rida Nathania
Gambar 1. Poster Film Moana (2016)
(Sumber: imdb.com)

Film Moana adalah salah satu film animasi Disney yang melejit pada masanya, bahkan masih sering ditonton hingga masa kini. Film ini rilis pada tahun 2016 dan telah mendapatkan sejumlah 22 penghargaan dan 90 nominasi dalam berbagai ajang kompetisi film, khususnya bidang film animasi terbaik. Film ini bercerita tentang Moana, seorang putri dari kepala suku Motunui, Chief Tui, yang dipilih oleh lautan untuk mengembalikan “jantung” dewi Te Fiti. Jantung tersebut dicuri oleh Maui, yaitu demigod atau makhluk setengah manusia—setengah dewa. Tujuan Moana untuk mengembalikan jantung tersebut adalah untuk menyelamatkan orang-orang di tempat tinggalnya. read more

Incoming search terms:

Kerkhoff di Jalan Yos Sudarso Sebagai Jejak Kejayaan Suikerfabriek Bandjardawa di Kabupaten Pemalang

Oleh : Siti Nur Anisa

Berada di wilayah pesisir utara pulau Jawa, kabupaten Pemalang tidak lepas dari belenggu kolonialisme Bangsa Belanda pada masa lalu. Seiring dengan diberlakukannya kebijakan Cultuurstelsel yang diperkenalkan oleh Van den Bosch pada 1830, perkebunan tebu dan pabrik gula tumbuh subur di Pemalang. Beberapa pabrik gula yang pernah beroperasi di Pemalang yaitu, Sumberharjo, Petaroekan, Bandjardawa dan Tjomal. Namun, pada kisaran permulaan tahun 1930-an saat krisis malaise menyerang dunia, pertumbuhan dan industri pabrik gula mulai lesu. Selain itu berbagai faktor-faktor lainnya yang terjadi pada tiap- tiap pabrik turut memperparah keadaan. Hingga pada akhirnya pabrik-pabrik yang ada terpaksa harus berhenti beroperasi dan ditutup. Sehingga pada akhirnya kebanyakan bangunan-bangunan bekas pabrik gula yang ada menjadi bangunan terbengkalai pada masa setelahnya. read more

Incoming search terms:

TATO SEBAGAI SIMBOL STRUKTUR KEMASYARAKATAN SUKU MENTAWAI

Oleh: Ayu Galih Dewandari

Tato, apa yang ada dibenak kalian ketika mendengar kata “tato”?. Mungkin kata tersebut sudah terdengar tidak asing pada masyarakat umum. Tato atau bisa disebut juga dengan body painting adalah seni melukis yang memanfaatkan tubuh manusia sebagai medianya. Dibuat dengan cara menusuk, menyuntikkan, atau melukai kulit dengan jarum suntik yang sudah diberi cairan kimia yang pada akhirnya lukisan tersebut pada kulit tidak akan hilang. Seni tato ternyata sudah dikenal sejak zaman prasejarah, dibuktikan dengan adanya artefak dan penemuan mumi, seperti mumi Iceman yang ditemukan di pegunungan dekat perbatasan Austria dengan Italia dan mumi wanita yang ditemukan di Situs Deir El-Medina. read more

Incoming search terms:

Indiana Jones dan Upaya Pelestarian Cagar Budaya

Oleh: Muhammad Fernanda Dhiyaul Hak
Poster Film Indiana Jones Dial of Destiny (Sumber: comicbook.com)

Setelah 15 tahun sejak film kelimanya pada tahun ini serial Indiana Jones kembali rilis dan kembali lagi untuk berpetualang untuk yang terakhir kalinya dengan judul Indiana Jones: The Dial of Destiny. Film yang memiliki tema arkeologi yang dibalut keseruan melalui petualangan tokoh utama yaitu Indiana Jones ini rilis pada akhir bulan juni tahun ini dan menjadi penutup dari serial legendaris Indiana Jones. Pada tulisan ini tidak akan membahas bagaimana keseluruhan cerita, rating, dan penjelasan ending film. Namun penjelasan singkat dari cerita film ini adalah dimana ketika Indiana Jones memasuki masa pensiunnya sebagai dosen di salah satu universitas di Amerika Serikat tetapi harus kembali lagi berpetualang dan mencari artefak legendaris yang diceritakan sebagai peninggalan dari Archimedes. Sudah tentu dalam perjalannya mencari artefak kisah Indiana Jones ini dibumbui dengan adegan-adegan aksi laga yang kuat dengan melibatkan musuh-musuhnya. Dari aksi-aksi yang dilakukan dari awal hingga akhir film juga menunjukkan beberapa adegan yang membahayakan bahkan merusak artefak maupun situs arkeologi yang ada. Hal-hal tersebut memang merupakan hal yang biasa di dalam film dan artefak-artefak yang dirusak tentunya hanya properti belaka dan bukan artefak asli. Namun muncul sebuah pertanyaan, bagaimana jika memang terjadi kerusakan pada artefak atau sebuah situs arkeologi yang dilindungi?. Sebelum itu artefak dan situs arkeologi merupakan bagian dari cagar budaya atau cultural heritage. Kita tinggalkan sejenak tentang pertanyaan sebelumnya mengenai bagaimana jika terjadi kerusakan pada artefak atau pada situs arkeologi, kita mungkin harus kembali pada penjelasan mengenai apa sebenarnya cagar budaya itu. read more

Wayang Tingklung : Dalang yang Multitasking

Oleh: Ardia Shiva
Gambar 1. Objek Pameran Wayang Petruk di Museum Kotagede, Intro Living Museum

Indonesia memiliki kesenian budaya yang beragam, mulai dari tarian, nyanyian, hingga pertunjukkan seni. Salah satu kesenian yang digemari masyarakat Indonesia adalah pertunjukkan wayang. Wayang memiliki jenis yang beragam seperti Wayang Orang, Wayang Kulit, dan Wayang Golek. Setiap jenis pertunjukkan wayang tersebut biasanya juga memiliki gaya yang berbeda-beda. Keanekaragamannya dapat dilihat dari setiap unsurnya, misalnya perbedaan bentuk pada wayang kulit gaya Surakarta dan Yogyakarta (Sunaryo, 2008).  read more

Incoming search terms: